Selasa, 20 Desember 2016

TONGKAT BESI DAN KARUNG MENJADI BERKAT
      hidup dijakarta memanglah tidak mudah namun untuk tetap bertahan hidup seorang bapak umur 50 tahun ini harus mencari uang untuk menafkahi anak dan istri dirumah. pekerjaan yang dia tekuni sebagai pemulung ini sudah dilakukan bertahun tahun, setelah lama menganggur dan tidak memiliki pekerjaan yang layak maka jalan yang terakhir diambilnya adalah memulung. katanya dia memulung dari pagi sampai malam di tempat-tempat ramai, kadang hasil yang didapat kadang baik kadang juga buruk tergantung cuaca.
      menjadi pemulung memang bukan pilihanya namun desakan dari tangisan anak dan permintaan istri profesi inipun dia tekuni, menurutnya sudah tidak ada lagi harapan untuk dia bisa bekerja dikantor dan berpenghasilan besar makan dan dapat uang secukupnya utuk hari ini aja dia sudah bersyukur.dengan bermodalkan tongkat besi dan karung ini saya dan keluarga bisa bertahan hidup dan menyekolahkan anaka-anak saya (Tuturnya).
       

          suka duka menjadi pemulung suakanya kalau lagi ada orang mau kasih uang itu rasanya senang sekali,dan dukanya kalau lagi ada razia sama balik tidak bisa bawa uang sama sekali. tuturnya
dalam hidup saya, dulu saya lebih mementingkan bermain dan berhura-hura akhirnya sekolah saya abaikan
sewaktu mudah memang banyak tempat saya bisa bekerja namun seiring waktu saya mulai tidak dipake lagi karna pendidikan alasan utamanya. yang dulu hidup saya sangat indah kini berubah menjadi sekarang(sambil nangis)maka belajarlah dan pergunakanlah waktu muda mu dengan baik.








3 komentar: