Selasa, 24 Januari 2017

SURAT UNTUK ANAKKU YANG KUSAYANG


BUKAN HARTA MU YANG KAMI HARAPKAN MELAINKAN PERHATIANMU.
Duhai anakku!!!!
ketika aku semakin tua, umur semakin bertambah aku berharap kamu bisa memahami dan memiliki kesabaran dalam menjagaku.
jika suatu ketika aku mulai bergetar dan kadang aku mulai merusak peralatan rumah karena kondisiku yang semakin memburuk dan melemah kuharap kamu selalu menjaga ku.
aku berharap kamu tidak marah dan membentakku. karena pada saat itu aku tidak bermaksud melakukannya.
 maafkan anakku, aku semakin tua dan rasanya badanku sudah tak sanggup lagi menopangku, ketika lututku mulai lemah aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun dan berdiri.sebagaimana dulu aku menopangmu saat kamu mulai belajar berjalan meski pinggulku sakit dan pekerjaan ku banyak tapi aku selalu berusaha membantu mu berjalan karena rasa sakit dan lelahku terbayar oleh senyum manismu dan semangat belajarmu. 
Duhai anakku aku mohon jangan bosan denganku, ketika aku mulai menggulangi apa yang aku katakan, aku harap kamu terus mendengarkanku meski berulangkali mengatakanya dan berulangkalipun kamu memberitahuku.

Tolong jangan bosan mendengarkanku. apakah kamu tidak ingat saat kamu mulai berbicara dan menceritakan mainanmu dan pengalamanmu meski aku tidak mau mendengarkanya tapi aku berusaha mendengarkanya, saat kamu kecil dulu kamu sering meminta sebuah mainan dan dan kamu menanggis berulang-ulang samapai akhirnya kamu mendapatkanya.
Anakku, jika kamu memiliki waktu luang, aku berharap kita bisa bicara bahkan untuk semenit saja. Aku selalu sendiri sepanjang waktu dan tidak memiliki seseorang teman pun untuk diajak bercanda.jika kamu tidak tertarik pada ceritaku aku mohon kamu berikan waktumu untuk bersama ku saja.
Duhai anakku, ketika kau mulai tahu kelemahanku dan ketidakberdayaanku aku berharap sangat berharap untuk tidak memindahkanku ku kepantai sosial atau panti jompo bahkan menyewa orang untuk menjagaku.
ingatkah kamu duhai anakku ketika kamu kecil dulu? kami tidak perna menitipkan kamu pada orang lain. kenapa begitu kami tua, kamu berfikir untuk menitipkan kami di panti jompo dan meninggalkan kami, sementara di sisa hidup kami ingin menghabiskan waktu bersamamu.
Anakku, sebelum ajalku tiba aku mungkin harus memohon maaf padamu, kalau aku perna berbohong padamu ketika kamu bertanya apakah aku lapar dan aku menjawabnya tidak, itu supaya kamu senang dan biar kami capek dan lapar asalkan kamu tidak.
Anakku, aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama. ketika waktu kematianku datang. aku harap kamu memegang tanganku dan memberikanku kekuatan untuk menghadapi kematian karena aku takut menghadapinya sendiri.
Dan jangan khawatir, ketika aku bertemu dengan sang pencipta nanti aku akan berbisik padanya untuk selalu memberikan berkah padamu karena kamu mencintai ibu dan ayahmu.
kami mencintaimu anakku dengan sepenuh hati dan dan ragakami dengan kasih sayang yang berlimpah salam dari ibu dan ayahmu, bahagia selalu ya anakku.

salam manis dan cium dari ayah ibumu.

cintailah dan sayanginlah orang tuamu selagi mereka ada dan bahagiakanlah mereka karena harta bisa di cari tapi kasih sayang mereka tidak terhingga dan tidak bisa di beli dengan apapun. dan bagi kamu yang kehilangan orang tua doain mereka bahagia selalu di alam sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar